Sumenep, warta9.co.id – Tumpukan sampah kembali menjadi pemandangan memprihatinkan di sekitar Jembatan Pasar Bangkal, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Plastik hitam, merah, hingga kuning bercampur sisa makanan dan dedaunan kering menumpuk, menyebar bau menyengat yang meresahkan warga dan pengguna jalan.
Warga menyebut, persoalan sampah di titik ini sudah berlangsung lama. Namun, tak ada langkah tegas dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep.
“Sudah berhari-hari sampah dibiarkan. Kami sering lapor, tapi tidak ada aksi cepat,” keluh seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (8/9/2025).
Keluhan serupa datang dari pengendara yang melintas setiap hari. Sampah yang meluber ke badan jalan dinilai membahayakan keselamatan.
“Saat hujan, jalan bisa licin karena sampah hanyut ke aspal. Ini jelas berisiko,” ujar pengendara motor.
DLH Sumenep dianggap tidak serius menangani persoalan sampah. Jadwal pengangkutan yang tak konsisten dan tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) resmi di sekitar lokasi jadi pemicu masalah terus berulang.
“Kami minta DLH jangan hanya tunggu laporan. Turun langsung, lihat sendiri kondisinya. Ini sudah mencemari lingkungan dan merusak wajah kota,” tegas warga lain.
Warga mendesak DLH untuk segera bertindak. “Jika dibiarkan, masalah sampah ini tak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam kesehatan masyarakat,” tandasnya.
Ironisnya, upaya konfirmasi ke DLH Sumenep juga tak membuahkan hasil. Pesan ke Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Deddy Surya, hanya dibaca tanpa balasan. Sikap ini memperkuat kesan bahwa DLH cuci tangan atas persoalan yang sudah berlarut.
Komentar